Sejarah Lampu Lampion Kertas dan Kegunaannya

By:
Categories: Lampu Lampion

Lampu lampion kertas tentunya tidak bisa dilepaskan dari tradisi perayaan keturunan China seperti Cap Go Meh dan Imlek. Sebab lampion sudah menjadi semacam budaya yang menjadi tanda adanya peralihan tahun pada kalender Tionghoa. Tanpa adanya lampion kertas ini, pagelaran tradisi ini tentu akan terasa sepi dan tidak meriah. Jadi, jangan heran jika pada acara Imlek dan acara Tionghoa lainnya Anda akan lebih sering melihat lampion menghiasi kelenteng, sudut-sudut jalan dan setiap rumah.

Berdasarkan sejarah, tradisi memasang lampion telah ada sejak era Dinasti Xi Han di dataran China pada abad ke-3 masehi. Pada awal mulanya, lampion memang dipercaya sudah menggunakan bahan kertas. Tapi adapula yang menyebutkan bahwa selain kertas, lampion juga dibuat menggunakan kain dan kulit. Sejak saat itu, lampion mulai dikenal sebagai simbol dalam perayaan Tahun Baru Tionghoa saat Dinasti Ming. Warna lampion yang berpendar merah memiliki filosofinya sendiri. Yang mana artinya adalah pengharapan untuk tahun yang akan datang.

Selain dipakai untuk acara-acara Tionghoa, lampu lampion sekarang ini banyak dipakai untuk berbagai kegiatan acara seperti acara pernikahan, hari raya dan lain sebagainya. Bahkan lampu ini juga sering dijadikan sebagai dekorasi restoran khas Jepang. Selain membuat dekorasi menjadi terlihat lebih indah, price list lampu lampion juga murah dan bisa ditemukan dimana saja termasuk di Jakarta dan Surabaya. Harga jual Lampu lampion kertas beragam, tergantung dari bentuk dan ukuran yang dipilih.

Your Thoughts

Subscribe via newsletter

Berlangganan via newsletter kami untuk mendapatkan info terbaru & promo melalui email Anda.